Apa itu UPS – Uninterruptible Power Supply | Pernahkah kita, ketika lagi seru-serunya berkarya dan berkolaborasi serta dalam high mood, tetiba aliran listrik kita kena interupsi atau tetiba aliran listriknya terputus, dan makin tambah lebih nggak serunya lagi, pekerjaan atau progress yang dikerjakan belum tersimpan atau belum sempat disimpan.. atau bahkan dalam proses disimpan ?
Auto low-mood, padahal deadline semakin mendekat di depan mata. Selain itu juga akan cepat merusak semua perangkat tempur kita yang tentunya akan menjadi tambahan biaya investasi yang tentunya di luar rencana.
Di negara seperti kita saat ini, gangguan suplay listrik bukan sesuatu hal yang aneh. Bahkan di negara maju pun, gangguan transmisi listrik yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik masih terjadi, baik faktor alam maupun akibat intervensi manusia.
Belum lama terjadi, hampir separuh pulau Jawa kehilangan suplai listrik atau terjadi pemadaman listrik akibat pohon sengon, dan sebelumnya pernah terjadi akibat trafo gardu induknya rusak yang mengakibatkan terjadinya pemadaman total.
Nah.. bagaimana cara mengatasi dan solusinya? minimal ketika terjadi pemadaman listrik, kita masih sempat untuk menyimpan progress dan update pekerjaan atau proyek yang sedang dikerjakan dengan baik dan proper serta menjaga peralatan tempur kita dari hard shutdown karena tetiba kehilangan daya listriknya.
UPS atau Uninterruptible Power Supply atau bisa diartikan juga akronimnya dengan Uninterruptible Power Source adalah solusinya.
Sepertinya tidak signifikan menggunakan UPS ini, tapi akan signifikan dan menjadi penting serta terasa benefitnya ketika terjadi kejadian pemadaman listrik tidak terjadwal, sehingga kita meminimalisir segala resiko yang terjadi.
Apa itu UPS ? Yuukk.. kita coba kupas sedikit.
Apa itu UPS ?
Uninterruptible Power Supply (UPS) atau dalam bahasa Indonesia daya tak terputus atau sumber daya tak terputus, adalah peralatan listrik yang menyediakan daya darurat ke beban ketika sumber daya input atau daya listrik mati atau padam.
UPS berbeda dari sistem tenaga tambahan atau darurat atau generator siaga karena akan memberikan perlindungan yang hampir seketika dari gangguan daya input dengan memasok energi yang disimpan dalam baterai, superkapasitor, atau fly wheels.
Waktu kerja pada baterai dari sebagian besar sumber daya yang tidak pernah terputus relatif singkat (hanya beberapa menit) tetapi cukup untuk memulai sumber daya siaga atau mematikan peralatan yang dilindungi dengan benar. Ini adalah jenis sistem tenaga berkelanjutan.
UPS biasanya digunakan untuk melindungi perangkat keras seperti komputer, pusat data, peralatan telekomunikasi, atau peralatan listrik lainnya dimana gangguan daya yang tidak terduga dapat menyebabkan cedera, kematian, gangguan bisnis yang serius, atau kehilangan data.
Ukuran unit UPS beragam, mulai dari unit yang dirancang untuk melindungi satu komputer tanpa monitor video (peringkat sekitar 200 volt-ampere) hingga unit besar yang memberi daya pada seluruh pusat data atau gedung.
Terdapat UPS terbesar di dunia, Battery Electric Storage System (BESS) 46-megawatt, di Fairbanks, Alaska yang dapat menggerakkan seluruh kota dan komunitas pedesaan terdekat selama pemadaman. Peran utama dari setiap UPS adalah menyediakan daya jangka pendek ketika suplay sumber daya listrik gagal.
Sebagian besar unit UPS juga mampu dalam berbagai tingkat untuk memperbaiki masalah listrik umum, diantaranya :
- Lonjakan tegangan atau tegangan berlebih yang berkelanjutan dan penurunan tegangan input sesaat atau berkelanjutan (ini juga menjadi masalah dibanya wilayah di negara kita).
- Voltage Sag Noise, yang didefinisikan sebagai transien atau osilasi frekuensi tinggi, biasanya disuntikkan ke dalam saluran oleh peralatan di dekatnya yang mengakibatkan ketidakstabilan frekuensi listrik.
- Distorsi harmonik, didefinisikan sebagai penyimpangan dari bentuk gelombang sinusoidal ideal yang diharapkan pada telepon.
Beberapa produsen unit UPS mengkategorikan produk mereka sesuai dengan jumlah masalah terkait permasalahan daya listrik yang mampu mereka atasi.
Form Factor (Bentuk dan Ukuran) UPS
UPS – Uninterruptible Power Supply hadir dalam beberapa bentuk dan ukuran, disesuaikan dengan penggunaan dan aplikasinya. Sistem UPS yang lebih kecil hadir dalam beberapa bentuk dan ukuran yang berbeda. Namun, dua bentuk yang paling umum adalah tower / menara dan rack-mount.
Model menara / tower berdiri tegak di atas tanah atau di atas meja atau rak dan biasanya digunakan di workstation jaringan atau aplikasi komputer desktop. Model pemasangan pada rak (rack mount) dapat dipasang pada penutup rak standar 19 inci dan dapat membutuhkan mulai dari 1U hingga 12U (unit rak). Mereka biasanya digunakan dalam aplikasi server dan jaringan.
Beberapa perangkat menampilkan antarmuka pengguna yang mampu berputar 90°, sehingga memungkinkan perangkat dipasang secara vertikal di tanah atau horizontal seperti yang akan sering kita temukan di rak.
Tiga jenis utama baterai UPS:
- Valve Regulated Lead Acid (VRLA),
- Baterai Flooded Cell atau VLA,
- Baterai Lithium Ion.
Jangka waktu untuk UPS yang dioperasikan dengan baterai tergantung pada jenis dan ukuran baterai dan laju pengosongan, dan efisiensi inverter. Kapasitas total baterai timbal-asam adalah fungsi dari laju pelepasannya, yang dijelaskan sebagai hukum Peukert.
Produsen atau manufaktur menyediakan peringkat waktu kerja dalam hitungan menit untuk sistem UPS yang dikemas. Untuk sistem yang lebih besar (seperti untuk pusat data) memerlukan perhitungan beban yang terperinci, efisiensi inverter dan karakteristik baterai untuk memastikan daya tahan yang diperlukan tercapai.
Jenis-jenis UPS terbagi dalam beberapa tipe yang menghasilkan karakteristik kinerja berbeda :
- Standby
- Line Interactive
- Double Conversion On-Line
- Delta Conversion On-Line
UPS tipe Standby
Tipe ini biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, selain itu rancangannya efisien, ukurannya kecil serta murah.
UPS tipe Line Interactive
UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Sebab, selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik.
UPS ini memiliki Inverter yang selalu terhubung ke output sistem UPS untuk mengubah daya dari batere ke AC. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari batere ke output UPS.
Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.
UPS tipe Double Conversion On-Line
Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC.
Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada batere yang memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output.
Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.
UPS tipe Delta Conversion On-Line
Hampir sama dengan tipe Double Conversion, tipe Delta menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.
Delta Conversion memiliki dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai.
Hal yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan penggunaan kabel.
Keunggulan dan kekurangan tipe-tipe UPS tersebut adalah sebagai berikut :
Standby
- Keunggulan : biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak.
- Kekurangan : baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA.
- Keterangan : paling cocok untuk pengguna personal.
Line Interactive
- Keunggulan : reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik.
- Kekurangan : tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA.
- Keterangan : tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu.
Double Conversion On-Line
- Keunggulan : penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara paralel.
- Kekurangan : efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA.
- Keterangan : mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Delta Conversion On-line
- Keunggulan : penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi.
- Kekurangan : tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA.
- Keterangan : efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada sistem yang besar.
UPS dan BIM
Selain sebagai bagian dari Objek BIM (BIM object), UPS juga bermanfaat untuk menjaga kelangsungan proses kerja kolaboratif dan kerja kreatif para Profesional BIM melalui penjagaan ketersediaan energi untuk mensuplai peralatan kerja mereka dan mencegah terjadinya kerusakan akibat pengaruh dari beberapa permasalahan ketidakstabilan listrik yang disebabkan oleh banyak faktor yang juga sudah sempat dijelaskan di atas.
Selain itu, UPS menjaga kita semua dari kerja yang terinterupsi, sehingga menyebabkan kita kehilangan mood dan juga keberlanjutan pada pekerjaan serta kolaborasi yang menjadi ikut bermasalah akibat terinterupsi oleh permasalahan listrik ini.
Jadi, UPS ini juga sangat penting bagi para BIMers yang tinggal di daerah, dimana pasokan listriknya belum stabil, sehingga proses kerja kolaboratif dan kreatif kita tidak terganggu. Begitu listrik utama mati, tidak tetiba ikut mati sampai generator hidup dan stabil, atau minimal pekerjaannya dapat disimpan dengan baik dan tidak kehilangan ritme kerja akibat ketiadaan suplai energi listrik yang hilang secara tiba-tiba.
So.. jangan sampai mati gaya akibat hilang listrik ketika ngeBIM.. pake UPS ya. Have nice and lovely BIM ya.. tetap sehat dan jaga jarak.. always Happy BIM..
(PAD-1)
Sumber : archilantis.com
Kami perusahaan bergerak di bidang Jasa Sewa Loadbank untuk Pengetesan UPS dan Genset, untuk kebutuhan bisa hubungi kami :
Jl. Cipinang Muara 2 No.16 Klender – Duren Sawit – Jakarta Timur – Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13470
Phone : (021) 8661 6365
Contact Person :
Nanda: 0812 8884 5676
Email : rizkigenset@gmail.com